Review Buku Fiksi
Review Buku Non-Fiksi
Need help in choosing the right books?
Sija Library is the best bibliophile buddies that help you to find your favourite books in every universe. We provide so many books from any genres you want!
You can read books in Ruang Baca and also can buy books in Ruang Belanja if you want to respect the writer more.
typo lagi.
maksud “gw” plot twist
sorry typo.
maksud dw plot twist
ini buku sukses bikin gw menduga-duga aslinya judul bukunya itu “ayahku pembohong” atau “ayahku bukan pembohong” sih. plot twostnya sekeren itu woiii???
Kesan pertama saya: buku ini menyenangkan dibaca dan pantas saja banyak direkomendasikan orang. Mumpung sedang senang mencatat-catat, saya jadi semangat menyelesaikan buku ini.
Atomic Habits memberikan konteks jargon “kebiasaan dan perubahan kecil dapat memberikan hasil yang luar biasa”, memberikan kerangka kerja praktisnya, dan memberikan alasan-alasan masuk akal (beberapa diberikan data ilmiahnya). Informasi itu dalam satu tempat, membuat membentuk kebiasaan rasa-rasanya bisa dilakukan dengan mudah.
Hal yang sangat menarik adalah bagaimana dia memulai dengan menjadikan identitas sebagai basis membangun kebiasaan. Alih-alih membuat kebiasaan ‘rajin membaca’, bentuklah kebiasaan ‘untuk jadi pembaca’, misalnya. Lalu ia memberikan empat kerangka beserta hal-hal yang bisa dilakukan untuk membentuk kebiasaan: menjadikannya terlihat (sebagai petunjuk), menarik (memberikan gairah), mudah (kebiasaan yang dilakukan), dan memuaskan (ganjaran). Ohiya, rangkuman yang selalu ada di tiap akhir bab juga mudah diresapi. Bagian ‘tingkat mahir’-nya tidak begitu saya catat secara detail. Yang dasar dulu saya coba. Hehe.
Sepertinya saya cocok dengan buku-buku seperti ini karena saya suka berkelanan membaca blog. Bahasanya mudah, sederhana, dan langsung bisa terbayang bagaimana mengaplikasikannya. Mengingatkan saya akan ‘The Bullet Journal Method’, sama-sama berawal dari tulisan di internet dengan versi lebih rendah hati. Dua buku ini juga cocok untuk disatukan.
Oh oh, buku ini sepertinya akan saya jadikan referensi untuk pertanyaan bagaimana cara membiasakan diri membaca. Hahaha.
Catatan besar untuk saya, yang sering lupa, kebiasaan itu tidak bisa instan. Toh gagasan sebuah kebiasaan adalah dilakukan secara berulang-ulang. Sabar. Hehe.
Kafe tua yang berada di gang kecil Tokyo terletak di bawah gedung lain, tidak butuh pendingin untuk mendinginkan Kafe tersebut. Tidak begitu ramai, namun terkenal karena bisa membawa pengunjungnya menjelajahi waktu. Keajaiban kafe itu menarik seorang wanita yang ingin memutar waktu untuk berbaikan dengan kekasihnya, seorang perawat yang ingin membaca surat yang tak sempat diberikan suaminya yang sakit, seorang kakak yang ingin menemui adiknya untuk terakhir kali, dan seorang ibu yang ingin bertemu dengan anak yang mungkin takkan pernah dikenalnya.