Funiculi Funicula

(2 customer reviews)

Rp70.000

+ Free Shipping

Toshikazu Kawaguchi

Category:

Kafe tua yang berada di gang kecil Tokyo terletak di bawah gedung lain, tidak butuh pendingin untuk mendinginkan Kafe tersebut. Tidak begitu ramai, namun terkenal karena bisa membawa pengunjungnya menjelajahi waktu. Keajaiban kafe itu menarik seorang wanita yang ingin memutar waktu untuk berbaikan dengan kekasihnya, seorang perawat yang ingin membaca surat yang tak sempat diberikan suaminya yang sakit, seorang kakak yang ingin menemui adiknya untuk terakhir kali, dan seorang ibu yang ingin bertemu dengan anak yang mungkin takkan pernah dikenalnya.

Namun ada banyak peraturan yang harus diingat. Satu, mereka harus tetap duduk di kursi yang telah ditentukan. Dua, apapun yang mereka lakukan di masa yang didatangi takkan mengubah kenyataan di masa kini. Tiga, mereka harus menghabiskan kopi khusus yang disajikan sebelum kopi itu dingin. Rentetan peraturan lainnya tak menghentikan orang-orang itu untuk menjelajahi waktu. Akan tetapi, jika kepergian mereka tak mengubah satu hal pun di masa kini, layakkah semua itu dijalani?

2 reviews for Funiculi Funicula

  1. Perjalanan Anja

    Kawaguchi menulis Funiculi Funicula dengan latar yang familiar. Sebuah kafe yang mudah dibayangkan oleh pembaca. Selain itu ada unsur magis yang membuat cerita semakin menarik; kafe ini bisa mengirim orang ke masa lalu.

    Bagi mereka yang memiliki pengalaman tak terselesaikan di masa lalu, pasti tertarik datang ke kafe ini. Misalnya, tokoh Fumiko seorang wanita karir yang tak bisa move on dari kekasihnya. Bayangan tentang perpisahan mereka kerap menghantui Fumiko. Ia ingin kembali ke masa lalu dan kembali bicara dengan sang kekasih.

    Atau tokoh Fusagi seorang suami yang ingin ke masa lalu untuk memberikan surat kepada istrinya. Namun, penyakit yang dideritanya membuat Fusagi tak ingat siapa dan ada dimana istrinya.

    Tapi perlu diingat, setelah kembali ke masa lalu, kenyataan di masa kini tidak akan berubah. Jadi buat apa para tokoh kembali ke masa lalu? Itu dia yang bikin aku heran! Ngapain sih, capek-capek ke masa lalu?

    Itu yang jadi kelebihan dari buku ini, Kawaguchi lihai sekali menarik pembacanya masuk ke dunia Funiculi Funicula.

    Sebagai pembaca aku kayak lagi berkunjung ke kafe, bertemu Fusagi, Fumiko dan tokoh lain di buku ini. Aku juga bisa memahami alasan-alasan para tokoh untuk kembali ke masa lalu.

    Gaya bercerita Kawaguchi bikin aku memaklumi semua keanehan yang ada di bukunya.

    Apalagi pas baca bab kedua, ketiga dan keempat. Woy, ceritanya bikin nangis bombay!😭😭😭

    Funiculi Funicula, klise tapi manis, ajaib dan mengharukan. Pas selesai baca bukunya, ada sudut pandang baru tentang makna kembali ke masa lalu. Ternyata ada sesuatu di masa lalu yang bisa meneguhkan hati seseorang untuk tetap menjalani masa kini dan masa depan.

    Ah, ini sih, mau lanjut baca buku kedua dan ketiga!

  2. reviewer (store manager)

    Kafe tua yang berada di gang kecil Tokyo terletak di bawah gedung lain, tidak butuh pendingin untuk mendinginkan Kafe tersebut. Tidak begitu ramai, namun terkenal karena bisa membawa pengunjungnya menjelajahi waktu. Keajaiban kafe itu menarik seorang wanita yang ingin memutar waktu untuk berbaikan dengan kekasihnya, seorang perawat yang ingin membaca surat yang tak sempat diberikan suaminya yang sakit, seorang kakak yang ingin menemui adiknya untuk terakhir kali, dan seorang ibu yang ingin bertemu dengan anak yang mungkin takkan pernah dikenalnya.

Add a review

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Shopping Cart
Scroll to Top